Astra pertama kali didirikan oleh Tjia Kian Tie dan William Soeryadjaya (almarhum) sebagai
perusahaan perdagangan di sebuah ruang kecil di Jakarta pada tahun 1957. Di
usia yang ke-56 tahun saat ini, Astra telah berkembang menjadi salah satu
perusahaan terbesar nasional yang diperkuat dengan 189.459 orang karyawan di
178 perusahaan termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities .
Ketekunan dalam menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai perusahaan ternama di mancanegara telah mengantarkan banyak peluang bagi Astra untuk melayani berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia melalui 6 bidang usahanya, yang terdiri dari: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik dan Teknologi Informasi.
Ikhtisar PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun
1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu
ke Indonesia. Pada tahun 1976, PT Astra International ditunjuk menjadi agen
tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.
PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen Corporation bersama-sama mendirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1983, pabrik mesin PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan. Pada tahun 1987, PT Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International. Kemudian pada tahun 1992, PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.
Visi PT Astra Daihatsu
Motor
·
Menjadi salah satu
perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada
pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui
pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan
pelanggan dan efisiensi.
·
Menjadi perusahaan yang
mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
Misi PT. Astra Daihatsu
Motor
·
Sejahtera bersama
bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada stakeholder kami .
·
Menjadi Milik yang
Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.
·
Memberikan Pelayanan
Terbaik kepada Pelanggan.
·
Menghargai Individu dan
Membina Kerja Sama.
·
Senantiasa Berusaha Mencapai
yang Terbaik.
.
Action PT. Astra Daihatsu Motor
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah agen tunggal mobil Daihatsu di
Indonesia, dan didukung oleh Daihatsu Sales Operation (DSO) yang mengelola
jaringan distribusi di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2012, Daihatsu melakukan peninjauan ulang terhadap target konsumen, yang sebagian besar merupakan pengguna mobil ekonomi kelas bawah dan menengah yang paling terpengaruh oleh ketentuan baru uang muka kredit. Untuk menyiasati hal tersebut serta mendampingi konsumen dalam merencanakan pembiayaan kendaraan dengan struktur kredit yang terjangkau, sehat dan menguntungkan kedua belah pihak, maka secara intensif dilakukan edukasi pelanggan dan penawaran alternatif skema kredit, termasuk melalui pembiayaan syariah dan sewa guna usaha. Pada saat bersamaan, cakupan distribusi diperluas dengan ekspansi 15 gerai baru sehingga menambah keseluruhan jaringan outlet penjualan menjadi 196 outlet yang beroperasi di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2012. Untuk memperkuat posisi merk Daihatsu, seiring dengan peringatan 105 tahun Daihatsu di dunia, Daihatsu di Indonesia memperkenalkan slogan identitas baru yaitu “Daihatsu Sahabatku” dimana Daihatsu adalah sahabat para pelanggan yang bersedia memberikan pelayanan lebih.
Alhasil, penjualan mobil Daihatsu mampu mencapai rekor baru sebesar 162.742 unit, atau naik sekitar 16,6% dari 139.544 unit pada tahun sebelumnya. Angka tersebut memenuhi sasaran untuk mempertahankan posisi sebagai perusahaan otomotif kedua terbesar di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar sebesar 14,6%, atau turun sedikit dari 15,6% di tahun 2011.
Pada tahun 2012, Daihatsu melakukan peninjauan ulang terhadap target konsumen, yang sebagian besar merupakan pengguna mobil ekonomi kelas bawah dan menengah yang paling terpengaruh oleh ketentuan baru uang muka kredit. Untuk menyiasati hal tersebut serta mendampingi konsumen dalam merencanakan pembiayaan kendaraan dengan struktur kredit yang terjangkau, sehat dan menguntungkan kedua belah pihak, maka secara intensif dilakukan edukasi pelanggan dan penawaran alternatif skema kredit, termasuk melalui pembiayaan syariah dan sewa guna usaha. Pada saat bersamaan, cakupan distribusi diperluas dengan ekspansi 15 gerai baru sehingga menambah keseluruhan jaringan outlet penjualan menjadi 196 outlet yang beroperasi di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2012. Untuk memperkuat posisi merk Daihatsu, seiring dengan peringatan 105 tahun Daihatsu di dunia, Daihatsu di Indonesia memperkenalkan slogan identitas baru yaitu “Daihatsu Sahabatku” dimana Daihatsu adalah sahabat para pelanggan yang bersedia memberikan pelayanan lebih.
Alhasil, penjualan mobil Daihatsu mampu mencapai rekor baru sebesar 162.742 unit, atau naik sekitar 16,6% dari 139.544 unit pada tahun sebelumnya. Angka tersebut memenuhi sasaran untuk mempertahankan posisi sebagai perusahaan otomotif kedua terbesar di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar sebesar 14,6%, atau turun sedikit dari 15,6% di tahun 2011.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset penting yang harus dimiliki dan
dijaga oleh perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan karena
merupakan penggerak utama roda kehidupan dalam perusahaan. Perusahaan besar
maupun kecil memiliki visi dan misi tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Keberhasilan tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya
SDM yang berkualitas dan memiliki produktifitas tinggi untuk menunjang jalannya
kegiatan produksi. Keberhasilan suatu perusahaan tergantung bagaimana
perusahaan mampu memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi ancaman dari luar
dengan memanfaatkan SDM yang dimiliki. Dikarenakan SDM dipandang semakin besar
peranannya dalam kesuksesan suatu perusahaan, maka banyak perusahaan kini
menyadari bahwa unsur “manusia” dalam perusahaan dapat memberikan keunggulan
bersaing. Setiap perusahaan pasti membutuhkan karyawan yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Pengelolaan SDM harus dilakukan sebaik-baiknya oleh perusahaan. Hal itu harus
dilakukan agar dalam jangka waktu panjang perusahaan dapat memperoleh karyawan
yang produktif. Keberhasilan perusahaan juga sangat tergantung bagaimana
manajemen SDM yang diterapkan dalam perusahaan tersebut. Jadi, perusahaan harus
menerapkan manajemen SDM yang sesuai dengan kebutuhan, agar sasaran perusahaan
dapat tercapai.
Kegiatan SDM merupakan kegiatan yang kompleks, salah satunya terdapat
proses penempatan yang harus diperhatikan manajer perusahaan. Penempatan
merupakan kegiatan memutuskan dan menempatkan orang-orang berkompeten yang
telah lulus proses seleksi sesuai bidangnya masing-masing. Menempatkan
seseorang dalam pekerjaan baru bukanlah hal mudah karena harus menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan baru. Penempatan yang dilakukan harus sesuai dengan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki karyawan baru. Apabila
hal tersebut telah dilakukan, maka karyawan baru akan lebih bersemangat dalam
bekerja dan menghasilkan kinerja optimal. Penempatan pegawai yang tepat akan
membuat karyawan termotivasi dalam bekerja.
Salah satu bentuk yang paling efisien untuk menunjang kinerja karyawan
adalah melalui motivasi yang diberikan oleh para pimpinan perusahaan. Motivasi
kerja tidak hanya didapatkan dari atasan, namun dapat juga dari diri sendiri
yang merasa nyaman dalam bekerja. Motivasi menjadi pendorong bagi karyawan untuk
bekerja maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemberian motivasi yang baik
akan menimbulkan semangat bagi para karyawan yang akan meningkatkan kinerja
masing-masing karyawan. Jadi, dapat disebutkan bahwa motivasi menjadi pendorong
bagi karyawan untuk menghasilkan kinerja berkualitas.
Kinerja dipengaruhi oleh kemauan (motivation) dan kemampuan (ability)
dari setiap individu dalam perusahaan. Kinerja yang baik dari setiap
karyawan akan membuat prestasinya dalam perusahaan meningkat. Kinerja merupakan
suatu hasil kerja yang dihasilkan seseorang berdasarkan tanggung jawab yang
telah diberikan kepadanya. Adanya kinerja yang baik dan prestasi yang meningkat
maka proses penempatan yang dilakukan telah tepat. Hal ini akan menghasilkan
karyawan berkompeten.
PT. Astra International Tbk-Daihatsu Malang merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang penjualan mobil, penjualan suku cadang asli, dan service
kendaraan bermerek Daihatsu. SDM yang handal dan berkompeten merupakan
faktor utama yang harus dimiliki PT. Astra International Tbk-Daihatsu Malang
sehingga pengembangan kompetensi SDM merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan pencapaian visi dan misi. Sejalan visi, misi, dan strategi
perusahaan untuk menjadi perusahaaan yang menguasai pangsa pasar melalui
penjualan mobil bermerek Daihatsu, perlu diterapkan upaya yang lebih fokus
dalam pengembangan SDM secara konsisten. Jadi, perusahaan harus mengelola
karyawan secara baik dilihat dari latar belakang pendidikan, pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki.
Pengelolaan SDM khususnya dalam penempatan mutlak dilakukan. Hal ini agar
proses itu menghasilkan karyawan yang berpotensi untuk mencapai tujuan
perusahaan dan dapat menguasai pangsa pasar penjualan mobil merk Daihatsu.
Keefektifan proses penempatan dapat meningkatkan kinerja karyawan diperoleh
melalui motivasi tinggi dari atasan maupun dari diri masing-masing karyawan.
Seorang atasan dapat mengetahui hasil kerja dari bawahannya melalui penilaian
kinerja sehingga apabila terdapat kesalahan dapat segera diketahui dan
diperbaiki. Mengingat pentingnya penempatan untuk meningkatkan motivasi kerja
dan kinerja karyawan, maka setiap atasan harus selalu memperhatikan proses
tersebut.
Penempatan merupakan proses penting dalam manajemen SDM. Penempatan
merupakan kegiatan memutuskan dan menempatkan orang-orang berkompeten yang
telah lulus dalam proses seleksi sesuai dengan bidangnya masing-masing, karena
penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat dapat membantu perusahaan
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Penempatan atau penugasan dapat berupa
penempatan bagi karyawan baru maupun penugasan kembali bagi karyawan yang telah
ada.
Penempatan kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada
karyawan yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah
ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta
tanggung jawabnya (Sastrohadiwiryo, 2002:162). Hariandja (2002:156)
mendefinisikan penempatan sebagai proses penugasan atau pengisian jabatan atau
penugasan kembali pegawai pada tugas atau jabatan baru atau jabatan berbeda.
Menurut Schuler dan Jackson (1997:267), penempatan (placement) berkaitan
dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya berdasarkan
pada kebutuhan dan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan kepribadian
karyawan tersebut.
2.2 Motivasi
Motivasi merupakan salah satu penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Motivasi yang tepat sangat diperlukan agar karyawan terdorong untuk bekerja
maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan. Motivasi dapat berasal dari diri
sendiri maupun dari orang lain. Motivasi merupakan pekerjaan yang dilakukan
oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang
lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan (Manullang,
2004:194). Menurut Hasibuan (2003:216), motivasi mempersoalkan bagaimana cara
mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan
semua kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi
adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu (Rivai, 2004:455).
Sikap dan nilai itu merupakan suatu yang invisible yang memberikan
kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan”.
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan baik secara
kualitas, kuantitas, dan ketetapan waktu. Kinerja merupakan perilaku nyata yang
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam perusahaan (Rivai, 2004:309). Menurut Dessler
(2011:322), manajemen kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan,
penilaian dan pengembangan kinerja kedalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan
memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Bila
direncanakan dengan benar maka penetapan tujuan yang jelas bagi masing-masing
karyawan akan dapat ditentukan dengan baik.
Menurut Nawawi (2005:234), kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan
baik bersifat fisik atau material maupun non fisik atau non material. Kinerja
adalah hasil akhir dari sebuah aktivitas (Robbins, 2010:188). Kinerja karyawan
menurut Bambang Kusriyanto 4 dalam Mangkunegara (2005:9) adalah perbandingan hasil
yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya per
jam). Mangkunegara (2005:9) juga mengemukakan bahwa kinerja karyawan (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory
research atau penelitian penjelasan, maka penelitian ini mencoba untuk
menjelaskan mengenai pengaruh variabel bebas (eksogen) terhadap variabel
terikat (endogen) dengan menggunakan pengujian statistik sehingga dalam
penelitian ini akan diketahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara
penempatan terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan PT. Astra International,
Tbk-Daihatsu Malang.
Penelitian ini menggunakan populasi sasaran dimana tiap populasi unit
dihitung. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT Astra
International Tbk-Daihatsu Malang yang berjumlah 84 orang. Mengingat populasi
kurang dari 100, maka penelitian ini menggunakan sampel jenuh, yaitu teknik
pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Metode atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada seluruh karyawan tetap PT. Astra International,
Tbk-Daihatsu Malang sebanyak 84 orang dan mencatat dokumentasi yang dapat
menunjang penelitian. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disebarkan
kepada seluruh responden (daftar pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pokok
permasahan yang diteliti). Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat dokumen
yang dianggap penting untuk menunjang penelitian. Skala pengukuran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur jawaban dari setiap responden melalui kuesioner. Kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan lima alternatif jawaban yang
harus dipilih oleh responden dengan pemberian bobot sesuai dengan item yang
disusun dan dalam penelitian bobot yang dipergunakan adalah satu sampai lima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar