Mudik adalah
kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Kata mudik berasal dari sandi kata bahasa
Jawa ngokoyaitu mulih
dilik yang berarti pulang
sebentar. Mudik di Indonesia identik
dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan
misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul
dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Tradisi mudik muncul
pada beberapa negara berkembang dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti
Indonesia dan Bangladesh.
Sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Mudik
BUDAYA MUDIK DI INDONESIA
Budaya - Mudik di Indonesia sering kali diadakan saat hari raya
tiba, seperti hari raya idul fitri. Mudik berkaitan akan bertemunya dengan
sanak keluarga di kampung halaman. Mudik yang telah menjadi tradisi tahunan di
masyarakat Indonesia, meskipun keadaan lalu lintas padat, cuaca panas, jarak
tempuh dengan kampung halaman yang jauh. Tidak mensurutkan tekad mereka yang
akan mudik ke kampung halaman. Mudik tidak hanya dilakukan oleh masyarakat
yang memiliki kantong tebal saja, namun berlaku juga bagi masyarakat pinggiran
yang mengadu nasib di kota-kota besar.
Ada berbagai cara bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik ke kampung halaman, ada yang mengendarai sepeda motor, naik kapal, mobil pribadi dll. Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk bertemu sanak keluarga di kampung halaman. Dari sampai rela antre untuk menyewa kendaraan bermotor, dan rela antre dalam membeli tiket untuk mudik.
Dari segi keuangan, juga banyak yang perlu diperhatikan, seperti membeli tiket atau bensin, uang makan saat di perjalanan, saat berada di kampung halaman. Dan tak kalah penting juga, kita harus menyisihkan uang kita untuk suatu ketika ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
Mudik di Indonesia juga erat kaitannya dengan hari raya Idul fitri (sungkem kepada orang tua) agar dapat terjalin silaturahmi antar generasi di dalam kelompok keluarga tersebut. Mudik yang telah lama menjadi tradisi di masyarakat kita, menjadikannya suatu keharusan untuk melakukan mudik.
Kemacetan adalah hal yang sering kita lihat saat mudik berlangsung. Namun bagi para pemudik hal itu bukanlah menjadi suatu hambatan, melainkan menjadi suatu hal yang tak terlupakan. Dapat bertemu sanak keluarga menjadikan hal yang tak terlupakan berikutnya. Tradisi mudik tahunan ini meski macet, dan cuaca panas mudik akan tetap dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Namun yang terpenting, keselamatan para pemudik di jalan dan dapat sampai dirumah dengan selamat. Menjalani perjalanan mudik dengan aman dan nyaman merupakan contoh yang patut ditiru oleh keseluruhan pemudik, agar tercipta mudik yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
Ada berbagai cara bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik ke kampung halaman, ada yang mengendarai sepeda motor, naik kapal, mobil pribadi dll. Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk bertemu sanak keluarga di kampung halaman. Dari sampai rela antre untuk menyewa kendaraan bermotor, dan rela antre dalam membeli tiket untuk mudik.
Dari segi keuangan, juga banyak yang perlu diperhatikan, seperti membeli tiket atau bensin, uang makan saat di perjalanan, saat berada di kampung halaman. Dan tak kalah penting juga, kita harus menyisihkan uang kita untuk suatu ketika ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
Mudik di Indonesia juga erat kaitannya dengan hari raya Idul fitri (sungkem kepada orang tua) agar dapat terjalin silaturahmi antar generasi di dalam kelompok keluarga tersebut. Mudik yang telah lama menjadi tradisi di masyarakat kita, menjadikannya suatu keharusan untuk melakukan mudik.
Kemacetan adalah hal yang sering kita lihat saat mudik berlangsung. Namun bagi para pemudik hal itu bukanlah menjadi suatu hambatan, melainkan menjadi suatu hal yang tak terlupakan. Dapat bertemu sanak keluarga menjadikan hal yang tak terlupakan berikutnya. Tradisi mudik tahunan ini meski macet, dan cuaca panas mudik akan tetap dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Namun yang terpenting, keselamatan para pemudik di jalan dan dapat sampai dirumah dengan selamat. Menjalani perjalanan mudik dengan aman dan nyaman merupakan contoh yang patut ditiru oleh keseluruhan pemudik, agar tercipta mudik yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
MUDIK DI HARI RAYA, KEBUTUHAN DAN KEWAJIBAN,
ATAU GAYA HIDUP ?
Mudik Lebaran menurut saya pribadi
menjadi kebutuhan untuk mendapatkan suasana lain dari rutinitas biasa selama
setahun di perantauan, selain juga menjadi ajang untuk bertemu dan
bersilaturrahmi dengan keluarga dan sanak saudara yang sudah lama tidak
bertemu. Merupakan sebuah momentum tersendiri ketika kita bisa berkumpul dengan
orang-orang terdekat kita dan mengenang masa kecil atau masa lalu ditempat masa
kecil kita dulu sehingga dari situ bisa membangkitkan rasa kecintaan kita akan
tanah kelahiran dan menumbuhkan keinginan untuk ikut memajukan daerah tempat
asal kita. Saya sendiri sangat merasakan perubahan yang terjadi dari masa ke
masa dimana tempat saya dulu menghabiskan masa kanak-kanak sampai dengan
remaja. Perubahan itu seperti kondisi lingkungan, alam dan juga gaya hidup
masyarakat sekitarnya yang mulai bergeser dari hidup sederhana layaknya
masyarakat desa menjadi lebih komersil dan individualis. Mungkin ini juga
dipengahuri oleh sebuah generasi yang hilang dari masyarakat lokal karena
pengaruh peradaban kota tempat mereka menimba ilmu dan mencari nafkah.
Bagi sebagian orang Mudik Lebaran ini
menjadi kewajiban karena mereka memang hanya tinggal sementara di tempat lain
dimana mereka bekerja sedangkan keluarga dan anak-anaknya berada di daerah
tempat asalnya. Sudah menjadi sebuah keharusan bagi mereka untuk menjenguk
anak-istrinya dan membelikan mereka pakaian baru untuk acara lebaran nanti
sehingga mau tidak mau mereka harus membawa hasil dari pekerjaannya mungkin
lebih dari biasanya pada saat mudik seperti ini. Kedatangan anggota keluarga
yang mencari nafkah ini sangat dinantikan oleh anggota keluarganya yang
ditinggalkan tersebut sehingga sudah menjadi kewajiban mereka untuk pulang mudik
dan lebaran bersama keluarganya di rumah. Kalau saya memang sudah tinggal di
Pulau Tidung dan setiap tahun saya usahakan bisa mudik lebaran ke tempat
kelahiran saya di Cilacap agar bisa merayakan lebaran bersama Ibu dan
saudara-saudara yang disana walaupun bukan menjadi keharusan karena Istri dan
anak saya juga di Pulau Tidung.
Setiap tahun momen Mudik Lebaran ini
seolah menjadi hajat nasional karena hampir seluruh masyarakat Indonesia ikut
merasakan dampak dan imbas dari kegiatan ini. Sebagian besar orang merasa mudik
lebaran ini menyenangkan dan menjadi sebuah tradisi yang patut dilestarikan
sehingga sebagian orang yang sebenarnya tidak ada kegiatan mudik malah menjadi
tertarik untuk ikut mudik lebaran walaupun mungkin tempat yang dituju berbeda
dengan orang pada umumnya, misalnya mudik ke tempat temen kerja, mudik ke rumah
sahabat karib, dan lain-lain. Yang jelas mereka yang tadinya tidak mempunyai
kegiatan menjelang lebaran justru ikut meramaikan suasana mudik lebaran ini.
Hal inilah yang menjadi Mudik Lebaran ini bisa menjadi Gaya Hidup bagi sebagian
orang yang memang merasa mudik adalah hal yang menyenangkan dan membuat
pengalaman baru dari setiap kegiatannya.
PERMASALAHAN YANG
TERJADI SELAMA MUDIK
MUDIK Lebaran selalu
menjadi topik yang tak henti-hentinya dibicarakan setiap tahunnya. Selain
karena sudah menjadi budaya, permasalahan yang timbul saat musim mudik datang
terkesan itu-itu saja dan tidak pernah ada solusi konkret. Baik oleh pemerintah
maupun dari para pemudik.
Berdasarkan hasil
pemantauan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo bersama Panglima TNI Laksamana
Agus Suhartono ke Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Cikampek, serta
pantura, puncak mudik diperkirakan akan terjadi pada H-5. Namun itu hanya
sebatas perkiraan dan masih belum bisa dipastikan kebenarannya.
Ini membuktikan
pemerintah belum serius mengelola dan mengatur arus mudik. Alhasil, kemacetan
sepanjang 4 kilometer masih terjadi di pelabuhan menuju Pulau Sumatera beberapa
waktu lalu. Menyikapi hal itu seharusnya pemerintah mampu memperkirakan secara
tepat kapan puncak mudik akan terjadi bahkan mungkin menetapkan kapan
seharusnya pemudik memulai perjalanan. Mengingat padatnya jalanan saat mudik
tiba juga menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan. Minimal pemerintah
bisa “memaksa” institusi-institusi yang memiliki banyak karyawan dari luar
Pulau Jawa untuk mudik bertepatan dengan kebijakan pemerintah. Seharusnya
pemerintah berani mengambil langkah ini demi kepentingan rakyatnya.
Jumlah pengendara
motor saat mudik pada tahun ini juga masih terbilang tinggi. Meski telah
disediakan jasa angkutan gratis yang membawa sepeda motor ke beberapa daerah
sebagian besar pemudik masih memilih menggunakan sepeda motor. Hal ini
membuktikan, pemerintah juga belum mempunyai tekad yang serius untuk
menghentikan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap kendaraan impor roda
dua yang tidak aman untuk digunakan jarak jauh tersebut. Juga belum serius
mengelola angkutan masal yang murah dan nyaman bagi masyarakat. Wajar saja jika
jumlah kecelakaan kendaraan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menjelang
Idul Fitri tahun 2012 misalnya, jumlah kecelakaan meningkat hingga 10,29 persen
dari tahun sebelumnya.
Selain itu, kemacetan
yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia diperkirakan terjadi karena
buruknya kualitas jalan yang dilalui pemudik. Di Lampung dan beberapa daerah di
Pulau Sumatera misalnya, jalan rusak diduga menjadi penyebab utama kemacetan.
Kerusakan tersebut bukan tidak diperbaiki oleh pemerintah namun perbaikan yang
dilakukan hanya bersifat semu dan sementara. Baik pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat masih berprinsip “yang penting bisa dilalui saat mudik” untuk
memperbaiki jalan tanpa menyentuh kualitas jalan yang baik. Tidak sampai
disitu, perbaikan juga dilakukan saat mendekati mudik saja. Sehingga proses
perbaikan tersebut juga malah menambah panjang masalah kemacetan.
Berbagai problematika
tersebut menggambarkan kepada kita bahwa selama ini kita masih berpikir pendek
terhadap suatu masalah. Sama sekali tidak ada tindakan yang menggambarkan kita
ingin lepas dari masalah tersebut dengan sebenar-benarnya. Sejatinya hendaklah
kita selalu menyelesaikan setiap masalah tuntas sampai ke akarnya sehingga
masalah tersebut tidak terulang kembali. Butuh itikad tulus dan ikhlas untuk melakukan
itu. Ayo, mulai perbaiki diri dan bangsa ini sampai ke akarnya!
PENGALAMAN
MUDIK PRIBADI
Mudik adalah suatu tradisi yang
dilakukan keluarga saya setiap hari raya idul fitri maupun idul adha, tradisi
ini adalah salahsatu yang ditunggu-tunggu bagi saya dan keluarga, karena saya
dan keluarga bisa pulang ke kampung halaman dan melepas rindu dengan kerabat
yang ada di kampung halaman saya.
Biasanya budaya atau tradisi mudik yang
saya lakukan, mula-mula saya berkunjung ke kampung halaman ayah saya yang
berada di kota Jakarta, baru setelah itu kami berkunjung ke kampung halaman ibu
saya yang berada di wilayah jawa barat.
Nah saat melakukan perjalanan kekampung
halaman ibu saya inilah terlihat bagaimana budaya mudik yang biasa dilakukan
masyarakat setiap tahunnya, cara mudik yang mereka lakukan itu beragam, mulai
dari mengendarai sepeda motor, mobil, maupun men-charter kendaraan umum seperti
angkutan kota atau bus.
Antusias masyarakat mengenai mudik
inilah yang telah menjadi budaya setiap tahunnya dan dampak yang
ditimbulkannya, seperti kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dll. Oleh sebab itu
pemerintah harus memecahkan masalah yang timbul setiap tahunnya ini atau
meminimalisir setiap kemungkinan masalah yang akan timbul setiap tahunnya. Dan
saya menghimbau bagi masyarakat yang melakukan rutinitas atau budaya mudik
setiap tahunnya agar selalu hati-hati dan waspada untuk segala masalah atau
musibah yang bisa terjadi setiap tahunnya pada tradisi mudik ini.
kembali ke kampung halamannya. Kata mudik berasal dari sandi kata bahasa Jawa ngokoyaitu mulih dilik yang berarti pulang sebentar. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Tradisi mudik muncul pada beberapa negara berkembang dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti Indonesia dan Bangladesh.
Sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Mudik
BUDAYA MUDIK DI INDONESIA
Budaya - Mudik di Indonesia sering kali diadakan saat hari raya
tiba, seperti hari raya idul fitri. Mudik berkaitan akan bertemunya dengan
sanak keluarga di kampung halaman. Mudik yang telah menjadi tradisi tahunan di
masyarakat Indonesia, meskipun keadaan lalu lintas padat, cuaca panas, jarak
tempuh dengan kampung halaman yang jauh. Tidak mensurutkan tekad mereka yang
akan mudik ke kampung halaman. Mudik tidak hanya dilakukan oleh masyarakat
yang memiliki kantong tebal saja, namun berlaku juga bagi masyarakat pinggiran
yang mengadu nasib di kota-kota besar.
Ada berbagai cara bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik ke kampung halaman, ada yang mengendarai sepeda motor, naik kapal, mobil pribadi dll. Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk bertemu sanak keluarga di kampung halaman. Dari sampai rela antre untuk menyewa kendaraan bermotor, dan rela antre dalam membeli tiket untuk mudik.
Dari segi keuangan, juga banyak yang perlu diperhatikan, seperti membeli tiket atau bensin, uang makan saat di perjalanan, saat berada di kampung halaman. Dan tak kalah penting juga, kita harus menyisihkan uang kita untuk suatu ketika ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
Mudik di Indonesia juga erat kaitannya dengan hari raya Idul fitri (sungkem kepada orang tua) agar dapat terjalin silaturahmi antar generasi di dalam kelompok keluarga tersebut. Mudik yang telah lama menjadi tradisi di masyarakat kita, menjadikannya suatu keharusan untuk melakukan mudik.
Kemacetan adalah hal yang sering kita lihat saat mudik berlangsung. Namun bagi para pemudik hal itu bukanlah menjadi suatu hambatan, melainkan menjadi suatu hal yang tak terlupakan. Dapat bertemu sanak keluarga menjadikan hal yang tak terlupakan berikutnya. Tradisi mudik tahunan ini meski macet, dan cuaca panas mudik akan tetap dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Namun yang terpenting, keselamatan para pemudik di jalan dan dapat sampai dirumah dengan selamat. Menjalani perjalanan mudik dengan aman dan nyaman merupakan contoh yang patut ditiru oleh keseluruhan pemudik, agar tercipta mudik yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
Ada berbagai cara bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik ke kampung halaman, ada yang mengendarai sepeda motor, naik kapal, mobil pribadi dll. Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk bertemu sanak keluarga di kampung halaman. Dari sampai rela antre untuk menyewa kendaraan bermotor, dan rela antre dalam membeli tiket untuk mudik.
Dari segi keuangan, juga banyak yang perlu diperhatikan, seperti membeli tiket atau bensin, uang makan saat di perjalanan, saat berada di kampung halaman. Dan tak kalah penting juga, kita harus menyisihkan uang kita untuk suatu ketika ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
Mudik di Indonesia juga erat kaitannya dengan hari raya Idul fitri (sungkem kepada orang tua) agar dapat terjalin silaturahmi antar generasi di dalam kelompok keluarga tersebut. Mudik yang telah lama menjadi tradisi di masyarakat kita, menjadikannya suatu keharusan untuk melakukan mudik.
Kemacetan adalah hal yang sering kita lihat saat mudik berlangsung. Namun bagi para pemudik hal itu bukanlah menjadi suatu hambatan, melainkan menjadi suatu hal yang tak terlupakan. Dapat bertemu sanak keluarga menjadikan hal yang tak terlupakan berikutnya. Tradisi mudik tahunan ini meski macet, dan cuaca panas mudik akan tetap dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Namun yang terpenting, keselamatan para pemudik di jalan dan dapat sampai dirumah dengan selamat. Menjalani perjalanan mudik dengan aman dan nyaman merupakan contoh yang patut ditiru oleh keseluruhan pemudik, agar tercipta mudik yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
MUDIK DI HARI RAYA, KEBUTUHAN DAN KEWAJIBAN,
ATAU GAYA HIDUP ?
Mudik Lebaran menurut saya pribadi
menjadi kebutuhan untuk mendapatkan suasana lain dari rutinitas biasa selama
setahun di perantauan, selain juga menjadi ajang untuk bertemu dan
bersilaturrahmi dengan keluarga dan sanak saudara yang sudah lama tidak
bertemu. Merupakan sebuah momentum tersendiri ketika kita bisa berkumpul dengan
orang-orang terdekat kita dan mengenang masa kecil atau masa lalu ditempat masa
kecil kita dulu sehingga dari situ bisa membangkitkan rasa kecintaan kita akan
tanah kelahiran dan menumbuhkan keinginan untuk ikut memajukan daerah tempat
asal kita. Saya sendiri sangat merasakan perubahan yang terjadi dari masa ke
masa dimana tempat saya dulu menghabiskan masa kanak-kanak sampai dengan
remaja. Perubahan itu seperti kondisi lingkungan, alam dan juga gaya hidup
masyarakat sekitarnya yang mulai bergeser dari hidup sederhana layaknya
masyarakat desa menjadi lebih komersil dan individualis. Mungkin ini juga
dipengahuri oleh sebuah generasi yang hilang dari masyarakat lokal karena
pengaruh peradaban kota tempat mereka menimba ilmu dan mencari nafkah.
Bagi sebagian orang Mudik Lebaran ini
menjadi kewajiban karena mereka memang hanya tinggal sementara di tempat lain
dimana mereka bekerja sedangkan keluarga dan anak-anaknya berada di daerah
tempat asalnya. Sudah menjadi sebuah keharusan bagi mereka untuk menjenguk
anak-istrinya dan membelikan mereka pakaian baru untuk acara lebaran nanti
sehingga mau tidak mau mereka harus membawa hasil dari pekerjaannya mungkin
lebih dari biasanya pada saat mudik seperti ini. Kedatangan anggota keluarga
yang mencari nafkah ini sangat dinantikan oleh anggota keluarganya yang
ditinggalkan tersebut sehingga sudah menjadi kewajiban mereka untuk pulang mudik
dan lebaran bersama keluarganya di rumah. Kalau saya memang sudah tinggal di
Pulau Tidung dan setiap tahun saya usahakan bisa mudik lebaran ke tempat
kelahiran saya di Cilacap agar bisa merayakan lebaran bersama Ibu dan
saudara-saudara yang disana walaupun bukan menjadi keharusan karena Istri dan
anak saya juga di Pulau Tidung.
Setiap tahun momen Mudik Lebaran ini
seolah menjadi hajat nasional karena hampir seluruh masyarakat Indonesia ikut
merasakan dampak dan imbas dari kegiatan ini. Sebagian besar orang merasa mudik
lebaran ini menyenangkan dan menjadi sebuah tradisi yang patut dilestarikan
sehingga sebagian orang yang sebenarnya tidak ada kegiatan mudik malah menjadi
tertarik untuk ikut mudik lebaran walaupun mungkin tempat yang dituju berbeda
dengan orang pada umumnya, misalnya mudik ke tempat temen kerja, mudik ke rumah
sahabat karib, dan lain-lain. Yang jelas mereka yang tadinya tidak mempunyai
kegiatan menjelang lebaran justru ikut meramaikan suasana mudik lebaran ini.
Hal inilah yang menjadi Mudik Lebaran ini bisa menjadi Gaya Hidup bagi sebagian
orang yang memang merasa mudik adalah hal yang menyenangkan dan membuat
pengalaman baru dari setiap kegiatannya.
PERMASALAHAN YANG
TERJADI SELAMA MUDIK
MUDIK Lebaran selalu
menjadi topik yang tak henti-hentinya dibicarakan setiap tahunnya. Selain
karena sudah menjadi budaya, permasalahan yang timbul saat musim mudik datang
terkesan itu-itu saja dan tidak pernah ada solusi konkret. Baik oleh pemerintah
maupun dari para pemudik.
Berdasarkan hasil
pemantauan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo bersama Panglima TNI Laksamana
Agus Suhartono ke Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Cikampek, serta
pantura, puncak mudik diperkirakan akan terjadi pada H-5. Namun itu hanya
sebatas perkiraan dan masih belum bisa dipastikan kebenarannya.
Ini membuktikan
pemerintah belum serius mengelola dan mengatur arus mudik. Alhasil, kemacetan
sepanjang 4 kilometer masih terjadi di pelabuhan menuju Pulau Sumatera beberapa
waktu lalu. Menyikapi hal itu seharusnya pemerintah mampu memperkirakan secara
tepat kapan puncak mudik akan terjadi bahkan mungkin menetapkan kapan
seharusnya pemudik memulai perjalanan. Mengingat padatnya jalanan saat mudik
tiba juga menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan. Minimal pemerintah
bisa “memaksa” institusi-institusi yang memiliki banyak karyawan dari luar
Pulau Jawa untuk mudik bertepatan dengan kebijakan pemerintah. Seharusnya
pemerintah berani mengambil langkah ini demi kepentingan rakyatnya.
Jumlah pengendara
motor saat mudik pada tahun ini juga masih terbilang tinggi. Meski telah
disediakan jasa angkutan gratis yang membawa sepeda motor ke beberapa daerah
sebagian besar pemudik masih memilih menggunakan sepeda motor. Hal ini
membuktikan, pemerintah juga belum mempunyai tekad yang serius untuk
menghentikan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap kendaraan impor roda
dua yang tidak aman untuk digunakan jarak jauh tersebut. Juga belum serius
mengelola angkutan masal yang murah dan nyaman bagi masyarakat. Wajar saja jika
jumlah kecelakaan kendaraan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menjelang
Idul Fitri tahun 2012 misalnya, jumlah kecelakaan meningkat hingga 10,29 persen
dari tahun sebelumnya.
Selain itu, kemacetan
yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia diperkirakan terjadi karena
buruknya kualitas jalan yang dilalui pemudik. Di Lampung dan beberapa daerah di
Pulau Sumatera misalnya, jalan rusak diduga menjadi penyebab utama kemacetan.
Kerusakan tersebut bukan tidak diperbaiki oleh pemerintah namun perbaikan yang
dilakukan hanya bersifat semu dan sementara. Baik pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat masih berprinsip “yang penting bisa dilalui saat mudik” untuk
memperbaiki jalan tanpa menyentuh kualitas jalan yang baik. Tidak sampai
disitu, perbaikan juga dilakukan saat mendekati mudik saja. Sehingga proses
perbaikan tersebut juga malah menambah panjang masalah kemacetan.
Berbagai problematika
tersebut menggambarkan kepada kita bahwa selama ini kita masih berpikir pendek
terhadap suatu masalah. Sama sekali tidak ada tindakan yang menggambarkan kita
ingin lepas dari masalah tersebut dengan sebenar-benarnya. Sejatinya hendaklah
kita selalu menyelesaikan setiap masalah tuntas sampai ke akarnya sehingga
masalah tersebut tidak terulang kembali. Butuh itikad tulus dan ikhlas untuk melakukan
itu. Ayo, mulai perbaiki diri dan bangsa ini sampai ke akarnya!
PENGALAMAN
MUDIK PRIBADI
Mudik adalah suatu tradisi yang
dilakukan keluarga saya setiap hari raya idul fitri maupun idul adha, tradisi
ini adalah salahsatu yang ditunggu-tunggu bagi saya dan keluarga, karena saya
dan keluarga bisa pulang ke kampung halaman dan melepas rindu dengan kerabat
yang ada di kampung halaman saya.
Biasanya budaya atau tradisi mudik yang
saya lakukan, mula-mula saya berkunjung ke kampung halaman ayah saya yang
berada di kota Jakarta, baru setelah itu kami berkunjung ke kampung halaman ibu
saya yang berada di wilayah jawa barat.
Nah saat melakukan perjalanan kekampung
halaman ibu saya inilah terlihat bagaimana budaya mudik yang biasa dilakukan
masyarakat setiap tahunnya, cara mudik yang mereka lakukan itu beragam, mulai
dari mengendarai sepeda motor, mobil, maupun men-charter kendaraan umum seperti
angkutan kota atau bus.
Antusias masyarakat mengenai mudik
inilah yang telah menjadi budaya setiap tahunnya dan dampak yang
ditimbulkannya, seperti kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dll. Oleh sebab itu
pemerintah harus memecahkan masalah yang timbul setiap tahunnya ini atau
meminimalisir setiap kemungkinan masalah yang akan timbul setiap tahunnya. Dan
saya menghimbau bagi masyarakat yang melakukan rutinitas atau budaya mudik
setiap tahunnya agar selalu hati-hati dan waspada untuk segala masalah atau
musibah yang bisa terjadi setiap tahunnya pada tradisi mudik ini.
maaf'ganggu ya'ini cuma mau cerita kesuksesanku dalam kerja luar negeri silakan dibaca;,atau saudara tak percaya diabaikan aja.bagi anda mau sukses seperti aq dibantu atas nama ki songo silakan anda hubungi beliau d 085217519919,awalnya aq tak percaya dan takut tapi aq beranikan diri hubungi beliau dan degar arahan dia syukur berkat petunjuk beliau usahaku sukses,atau mau mengenal dia lebih dekat baca arkel dibawah ini di www.paranormal-kisongo.blogspot. com terima kasih
BalasHapus